Pendidikan Karakter
Para pegiat pendidikan karakter mencoba melukiskan
pilar-pilar penting dalam pendidikan karakter dalam gambar berikut.
pendidikan
karakter meliputi 9 (sembilan) pilar yang saling kait-mengait, yaitu :
1.
responsibility
(tanggung jawab);
responsibility
(tanggung jawab);
2.
respect (rasa hormat);
3.
fairness (keadilan);
4.
courage (keberanian);
5.
honesty (kejujuran);
6.
citizenship (kewarganegaraan);
7.
self-discipline (disiplin diri);
8.
caring (peduli), dan
9.
perseverance (ketekunan).
Sumber: www.google.com
Dalam gambar tersebut, dijelaskan bahwa nilai-nilai dasar
kemanusian yang harus dikembangkan melalui pendidikan bervariasi antara lima
sampai sepuluh aspek. Di samping itu, pendidikan karakter memang harus mulai
dibangun di rumah (home), dan dikembangkan di lembaga pendidikan sekolah
(school), bahkan diterapkan secara nyata di dalam masyarakat (community)
dan bahkan termasuk di dalamnya adalah dunia usaha dan dunia industri (bussiness).
Berkenaan dengan pengertian karakter, dalam tulisan di laman
Mandikdasmen, Direktur tur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Prof. Suyanto, PhD menjelaskan sebagai berikut. Karakter adalah “cara berpikir
dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan
bekerjasama, baik dalam lingkup kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa, dan
negara”.
Seperti itulah gambaran umum mengenai pendidikan karakter
yang dilakukan oleh para penggiat pendidikan, dan juga contoh kecil bisa kita
ambil untuk mengembalikan karakter pelajar di Indonesia ini, adalah Seminar
Pendidikan yang diadakan oleh kawan – kawan HMI KIP Bidang P3A, yang bertema
kan “Membangun Kelas Berkarakter”, dengan konsep yang diberikan bahwa
pendidikan berkarakter di bangun didalam ruangan kelas sendiri menurut kabid
P3A sdr. Islah Z.S Yeubun. Seminar tersebut cukup mengesankan bagi HMI KIP tahun
karena beberapa tahun program kegiatan tersebut tidak pernah dilakukan. Seminar
tersebut banyak menarik peminat , baik itu di kalangan internalnya lainnya. Seminar pendidikan berjalan dengan lancar sesuai
dengan output yang direncanakan oleh panitia ,walaupun ada beberapa kendala
akan tetapi kendala –kendala tersebut teratasi dengan baik, semua ini berkat
perjuangan kawan – kawan panitia , yang merupakan kader baru HMI KIP 2011, dan
juga merupakan pengalaman pertama mereka men jadi panitiadi dalam HMI KIP
sendiri, semoga pengalaman ini sangat berkesan bagi kawan – kawan.
(Rahmat
Hidayat, Pendidikan Matematika dan Komputasi,umm )